Dakwah Thariqah Merambah Korea

Korea – Saya adalah salah satu Dai Ambassador dari TIDIM JATMAN (Tim Inti Dai Internasional dan Media Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) yang dibina oleh KH. Wahfiudin Sakam sebagai Mudir Aam JATMAN. Direncanakan ada sembilan dai yang akan diterbangkan menuju Korea Selatan yang berasal dari kota berbeda-beda di Indonesia. Bekerjasama dengan PCINU Korea Selatan TIDIM JATMAN akan mensosialisasikan dakwah thariqah yang beralamat di TQN Center Jakarta Jalan Balai Pustaka Baru I No. 29 Rawamangun, Jakarta Timur.

TIDIM JATMAN Goes to Korea adalah sebuah program pengembangan dakwah thariqah dengan cara yang santun melalui pembiasaan berdzikir dan pemantapan hati nurani agar tetap istiqamah dalam menjalankan perintah agama dimanapun berada. Apalagi masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri, khususnya Korea. Berada jauh dari keluarga sangat membutuhkan bimbingan pendampingan dzikir agar hati tenang dan tidak mudah terpengaruh dengan budaya negatif di luar negeri.

Kegiatan ini akan dilakukan di berbagai masjid dan komunitas muslim di Korea Selatan. Masjid al-Mujahidin di Inchoen, Masjid Nurul Hidayah di Ansoeng, Masjid Ar-Royyan di Meugeuk Eumsoeng, Masjid At-Taqwa di Choenan, dan Masjid Al-Ikhlas di Ojongbu. Kurang lebih sekitar 200 jamaah akan hadir pada setiap kegiatan dakwah thariqah ini. Jamaah terdiri dari berbagai unsur, ada pekerja Indonesia, ada mahasiswa, dan ada juga dari pihak KBRI di Korea Selatan.

Dai TIDIM yang akan diberangkatkan dibagi menjadi tiga gelombang. Program ini akan berlangsung selama 3 bulan. Dari pertengahan Oktober 2018 sampai pertengahan Januari 2019. Insya Allah akan terus berkesinambungan. Pada bulan Oktober ini saya bertugas sendiri dan selanjutnya akan dilanjutkan oleh teman-teman Dai TIDIM sambil menunggu turunnya visa. Berkunjung ke Korea Selatan harus dilengkapi dengan visa yang diajukan di Kedutaan Korea Selatan di Jakarta.

Untuk dzikir dilakukan setiap ba’da shalat dengan memperbanyak bacaan tahlil sebanyak 165 kali dengan suara yang tegas mantap dan kompak. Dengan begini kenikmatan berdzikir akan terasa enak. Karena pembiasaan dzikir ini sangat dibutuhkan terutama bagi para masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri dan jauh dari keluarga. Dzikir ini akan menyirami ruang jiwa yang kering. Dzikir ini akan menenangkan. Tentram dan membuat hati nyaman.

Untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin semangat dalam menuntut ilmu agama, maka dibentuklah program ini oleh PCINU Korea Selatan dan TIDIM JATMAN. Selain untuk memperkenalkan thariqah, program ini juga untuk menghindari pemahaman-pemahaman yang salah kaprah dan radikal disebabkan banyaknya berita hoax dan mudahnya mengakses sumber-sumber informasi agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab di Korea Selatan akses Internet sangat cepat dan mudah.

Sejauh-jauhnya orang meninggalkan tanah airnya, pasti akan merindukan suasana kampung halamannya. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang bekerja jauh di luar negeri seperti Korea pasti akan merindukan suasana kebersamaan Indonesia di tempatnya. Cinta tanah air adalah Sunnah. Sunnah adalah bagian dari ibadah. Cinta Indonesia berarti juga mengikuti cara nabi mencintai tanah airnya, Makkah al-Mukarramah. Semoga dakwah thariqah ini, dapat membawa hikmah, berkah dan manfaat untuk orang-orang Indonesia yang ada di Korea. Amin.

Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I (Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia/TIDIM JATMAN)


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi