Jangan Bohongi Allah

Gejalanya adalah ingatan dan cinta dalam qalbu tertumpah pada urusan-urusan dunia. Sehingga penderitanya akan sedikit sekali berdzikir (mengingat) Allah. Sebuah ayat menyebutkan: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka shalat, mereka mengerjakannya dengan malas. Mereka bermaksud riya di depan manusia. Dan sedikit sekali berdzikir/mengingat Allah.” (QS. An-Nisa: 142).

Ayat ini menjadi petunjuk, bahwa obat penyakit ruhani ini adalah dzikrullah. Petunjuk lain adalah sabda Rasulullah saw: “Setiap sesuatu pasti memiliki alat pembersih, dan pembersih qalbu adalah dzikrullah”.

Penyakit ruhani inilah yang membuat iman kita rusak. Meski qalbu tetap mengakui bahwa ilâh itu hanya Allah dan lisan mengucapkan Laa-ilaaha-illa-llaah, tapi pada saat yang sama yang paling diperhatikan, diutamakan dan dipatuhi adalah hal-hal duniawi. Dari banyak kamus, ilah makna dasarnya adalah yang diagungkan, yang ditinggikan, yang diutamakan, yang dipatuhi. Akhirnya, qalbu lebih terpaut kepada hal-hal duniawi tersebut, daripada kepada Allah. Bahkan tak jarang, untuk mengejarnya kita rela melanggar aturan-aturan Allah.

Sebagai panutan umat, Nabi saw mengerti apa yang menjadi penyakit utama umatnya. Maka beliau memberi cara untuk mengobatinya. “Perbaharuilah iman kalian,” sabda Rasulullah. Lalu ditanya para sahabat, “Bagaimana caranya?” Beliau menjawab, “Perbanyaklah membaca Laa-ilaaha-illa-llaah“ (HR. Ahmad).

Artinya, qalbu yang sakit harus diterapi dengan dzikir kalimat tauhid ini. Hadits ini menjadi inspirasi bagi ulama-ulama ahli tasawuf untuk menyusun metode-metode dzikir yang materi dasar dari Laa-ilaaha-illa-llaah ini. Metode-metode mereka diajarkan dan diamalkan hingga kini dalam mazhab-mazhab tasawuf (tarekat) yang mereka bangun, seperti Qadiriyah, Rifa’iyah dan Sadziliyah.

Metode-metode tersebut semuanya ditujukan untuk menghidupkan qalbu dengan dzikrullah. Orang yang munafik sedikit berdzikir. Maka dengan banyak berdzikir, sifat munafik akan hilang. Ikatan-ikatan dunia akan terurai, dan perhatiannya akan tertuju hanya kepada Allah. Ibadah pun bukan hanya sekedar pemenuhan kewajiban atau semata-mata mengharap imbalan surga, tetapi benar-benar ekspresi penghambaan dan kerinduan kepada-Nya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi