Siapa Pengarang Kitab Barzanji?

Kandungannya merupakan khulaashah (ringkasan) sirah nabawiyyah

“Al-‘Allaamah al-Muhaddits al-Musnid as-Sayyid Ja’far bin Hasan al-Barzanji adalah Mufti Asy-Syafi’iyyah di Kota Madinah al-Munawwarah. Banyak perbedaan tentang tanggal wafatnya, sebagian menyebut beliau meninggal pada tahun 1177 H.

Imam az-Zubaidi dalam “al-Mu’jam al-Mukhtash” menulis bahwa beliau wafat tahun 1184 H, dimana Imam az-Zubaidi pernah berjumpa dengan beliau dan menghadiri majelis pengajiannya di Masjid Nabawi yang mulia. Syaikh Ja’far al-Barzanji wafat di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi’, sebelah bawah makam beliau dari kalangan anak-anak perempuan junjungan Nabi Muhammad SAW.

Karya beliau yang paling fenomenal adalah Kitab Maulid Al-Barjanzy sebuah kitab yang sering dibaca oleh umat muslim (terutama di Indonesia), apalagi saat bulan Rabiul Awal tiba, bulan dimana Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan.

Kitab karangan beliau ini adalah kitab maulid yang paling terkenal dan paling tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik di Timur maupun di Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan ‘Ajam (luar Arab) yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam waktu-waktu tertentu. Kandungannya merupakan khulaashah (ringkasan) sirah nabawiyyah yang meliputi kisah lahir baginda Rasulullah Muhammad SAW, perutusan baginda sebagai rasul, hijrah, akhlak, peperangan sehingga kewafatan baginda.

Dinamakan Al-Barjanzy karena dinisbahkan kepada nama desa pengarang yang terletak di Barjanziyah kawasan Akrad (kurdistan). Kitab tersebut nama aslinya ‘Iqd al-Jawahir Bahasa Arab, artinya kalung permata, sebagian ulama menyatakan bahwa nama karangannya adalah I’qdul Jawhar fi mawlid anNabiyyil Azhar, yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.

Beliau dilahirkan di Madinah Al Munawwarah pada hari Kamis, awal bulan Zulhijjah tahun 1126 H (1714 M). Beliau menghafal Al-Quran 30 Juz kepada Syaikh Ismail Alyamany dan Tashih Quran (mujawwad) kepada Syaikh Yusuf Asho’idy.

Kemudian belajar ilmu naqliyah (Quran dan Hadits) dan ‘Aqliyah kepada ulama-ulama masjid nabawi Madinah Al Munawwarah dan tokoh-tokoh qabilah daerah Barjanzi, kemudian belajar ilmu nahwu, sharaf, mantiq, Ma’ani, Badi’, Faraidh, Khat, hisab, fiqih, ushul fiqh, falsafah, ilmu hikmah, ilmu teknik, lughah, ilmu mustalah hadis, tafsir, hadis, ilmu hukum, Sirah Nabawi, ilmu sejarah semua itu dipelajari selama beliau ikut duduk belajar bersama ulama-ulama masjid nabawi.

Ketika umurnya mencapai 31 tahun atau bertepatan 1159 H barulah beliau menjadi seorang yang ‘Alim wal ‘Allaamah dan Ulama besar.

Kitab “Mawlid al-Barzanji” ini telah disyarahkan oleh al-‘Allaamah al-Faqih asy-Syaikh Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ahmad yang terkenal dengan panggilan Ba’ilisy yang wafat tahun 1299 H dengan satu syarah yang memadai, cukup elok dan bermanfaat yang dinamakan “al-Qawl al-Munji ‘ala Mawlid al-Barzanji” yang telah banyak kali diulang cetaknya di Mesir.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi